Wednesday, November 21, 2012

[Travelicious] Chasing The Rainbow - Bangka Belitung



“I imagine a line, a white line, painted on the sand and on the ocean, from me to you.” ― Jonathan Safran Foer, Everything is Illuminated ― 
Chasing the Rainbow, sepertinya judul itulah yang paling pas buat menceritakan perjalanan saya kali ini. Long weekend kemarin, tanggal 15 November - 18 November 2012 saya dan 2 orang teman  sebelum beranak menjadi 8 orang memutuskan untuk pergi ke Bangka Belitung.

Btw kali ini Saya memang pergi dengan orang-orang yang berbeda, gak berbeda juga sebenarnya karena saya dan Dhodie *temen trip kali ini* adalah travelbuddies untuk destinasi Gunung. Saya juga bingung kok Dhodie bisa betah pergi dengan saya yang bawelnya gak ketulungan. Sudah kali ke tiga ini dia terjebak dengan saya hahahahah. Lalu masih ada Septiani"partner in crime" yang impulsive traveller tulen, Damn! she is my soulmate to go around and do something crazy. Sumpah! kita pernah dengan impulsivenya beli tiket pagi-pagi  buat wikenan dan akhirnya malah gak jadi berangkat hahahah. I love you so much Septi :))
Ada remaja galau yang ternyata baru ngaku kalau sebulan kemudian akan tunangan, Tuan Nunu. Ari yang suka bikin geleng-geleng karena kelakuan anehnya X)) .Tina "cewek Bandung paling pendiam" tapi jago aikido, temen latihannya Ari, Fadly yang sudah duluan di Belitong dan Opa Oma Irama eh Si Ang, teman Septi yang last minutes ikut gabung juga. Total Tim "Chasing the Rainbow" ada 8 orang.

*7 orang dan saya masih merasa sepi karena kamu gak ikut :(.  Okay It's my problem not yours* 

Bangka- Belitung adalah sebuah pulau kecil di kawasan Sumatra yang menjadi populer seiring dengan kepopuleran Novel Laskar Pelangi karangan Andre Hirata, Pulau ini menjadi semakin populer setelah di filmkan ke dalam layar lebar. Masih ingat kan scene-scene film yang mengharu biru dan memamerkan keindahan Belitong yang tak pernah tertangkap kamera.  Dari situlah, saya dan teman saya mencoba merunut jejak-jejaknya. 

Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta pukul 9:25 WIB, perjalanan menuju Belitung ditempuh selama satu jam dari Jakarta. Pukul 10:25 WIB sampailah kita di Bandara HAS Hananjoedin, 
Tak perlu menunggu lama, Septi, Fadly dan Ang yang sudah sampai duluan menjemput kami di Bandara untuk selanjutnya mengantarkan kita menuju wisata kuliner pertama kita. Mie Atep, mie khas Belitong dengan kuah kaldu ikan yang kental. Mie Atep ditaburi dengan toping emping, udang, cakue ikan, timun dan kentang.  Rasanya hmmm.. manis, gurih kental tapi ringan di lidah. Tambahkan sedikit cucuran jeruk dan sambal. Makin nikmat rasanya.
mie Atep
Tujuan ke dua, untuk memudahkan mobilitas kita, kita check in terlebih dahulu ke Tanjung Kelayang Cottages sekalian naruh barang. Ihiiiwww... untuk pertama kalinya saya tidur di dalam kelambu-kelambu hihihi norak.
kayak tempat tidur princess :P
Dari Tanjung Kelayang, mobil yang kami sewa pun bergerak menuju ke vihara dewi Kwan Ing  Vihara yang desain bangunannya didominasi warna merah ini terletak di perbukitan Pulau Burung. Konon katanya dewi Kwan Ing memang bertempat di daerah-daerah tinggi sehingga vihara-vihara pemujaannya selalu di bangun di area puncak perbukitan.
naik-naik menuju puncak vihara
Puas ber-munajat #eaaa.. iyah di vihara ini kita bisa minta diramal oleh biksunya. Tapi tak ada seorang pun dari kita yang ingin menyobanya. Kita bergerak lagi menuju destinasi berikutnya, yaitu rumah reyot replika Sekolah Muhamadiyah Gantong. Rumah reyot inilah yang jadi tempat syuting film Laskar Pelangi. 
untuk belajar jelas bukan soal tempat belajarnya :)
Capek bermain sekolah-sekolahan kita menuju ke Museum Kata milik Andre Hirata. Museum ini menyimpan banyak rangkaian-rangkaian kata dari seluruh tokoh-tokoh. Dari Museum kita menuju tanjung Pendam. Sayang sekali hari pertama di Belitung, sunset yang kita kejar-kejar ternyata malah enggan menunjukkan kecantikkannya.

Island Hoping

Snorkeliiiinnngggg \(^__^)/ . Saya suka snorkeling, biarpun seringnya tenggelam atau ribet dengan kerudung saya hahaha. Saya sukaaa aja pokoknya. Ngeliat ikan-ikan berenang riang di kaki saya. Ngeliat hamparan biru laut dan biru langit yang menenangkan. Dan beruntungnya saya, itin hari ke dua di Belitung adalah Snorkeling. 
Pulau Berau

Power Puff Girl


Pantai Kepayang

Stones in Belitung
Senja di Tanjung Tinggi

Bangka

Hari ke tiga, kami bergegas menuju Pelabuhan menuju lokasi ke dua yaitu Bangka. Bangka adalah sebuah provinsi pulau bersama dengan Pulau Belitung. Bangka terletak di sebelah timur Sumatera, dipisahkan oleh Selat Bangka, ke utara terletak Laut Cina Selatan, di sebelah timur, di seberang Selat Gaspar, adalah pulau Belitung, dan ke selatan adalah Laut Jawa. Ukuran adalah sekitar 12.000 km ². Sebagian besar wajah geografis pulau terdiri dari dataran rendah, rawa, bukit-bukit kecil, pantai yang indah, ladang lada putih dan Pertambangan timah. (sumber: Wikipedia)
Tak banyak yang bisa saya ceritakan mengenai Bangka. Waktu yang singkat dan driver yang kurang informatif mengakibatkan kita sedikit kehilangan banyak peluang mengeksplor Bangka. Meskipun tak mengurangi acara bersenang-senangnya. Setidaknya dua hari di Bangka terobati dengan makan tiada henti yang di pelopori oleh Oppa Ang hahahha. 
Otak-otak Belunni, Bakso Ikan, Lempah iga yang rasanya saya bilang mirip rawon, Mie siram kuah ikan. Lalu durian...  tidak sehat untuk isi kantong dan kolesterol hahahha.
Empat hari tiga malam...Tanpa halangan berarti.. 
Alam berkonspirasi untuk melancarkan perjalanan kali ini.. Alhamdulillah... Dan sekali lagi saya punya cerita yang bisa saya ceritakan ke anak saya nanti Alhamdulillah :)

Rincian biaya:
Belitong 
Mobil 2 hari + bensin + driver = 900K
Kelayang Cottages 1 malam 2 kamar = 400K
Kapal Island Hoping = 350K
Hotel Surya Tanjung Pandan = 270K
Jet Foil Bangka = 1456K

Bangka
Mobil 1 hari + bensin + driver = 500K
WIsma Timah VIII = 340K

Total = 4216K / 8 org = 527K per org ( exclude makan dan personal expense)

Sekedar informasi biaya sewa snorkel dan life-vest di Belitung di bandrol 40K tanpa fin. Untuk makanan relatif terjangkau, Mie Atep hanya 8K plus es jeruk 15K. Pesta pora otak-otak sampe kenyang ber-8 cuma habis 125K, durian sampe eneg cuma 130K. Total personal expense yang saya keluarin sih berikut transport PP dari Bandara ke rumah lalu makan gak sampai 1000K. Hemat kan? Jadi kata siapa jalan-jalan butuh banyak dana.. tinggal pinter-pinternya kamu aja menyiasatinya... 

Jadi mau kemana lagi Cha? "ke hati-mu boleh?" hahahah



Say I love you when you're not listening,
How long, can we keep this up, up, up?
And I keep waiting
For you to take me

3 comments:

  1. Lagu ini yang disenandungkan saat senja memeluk Tanjung Tinggi ya? Sayangnya banyak gerombolan oranye yang hebohnya gak ketulungan hehe..

    Eh kok reportasenya sedikit banget? Bukan Icha niiih.. Coba bandingin sama yg ke Nglanggeran kemarin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes, lagu ini yg saya senandungkan waktu menunggu sunset di tanjung tinggi. Iya gk bs cerita sepanjang cerita di Nglanggeran meskipun tripnya lebih panjang 4 hari 3 malam. Tadinya mau di bagi jadi 2 part tapi kemudian baru sadar.. ingatan saya soal Bangka cuma tentang makanannya hahahah... nunggu om dhodie aja yg cerita lebih lengkap hihihhihi

      Delete