Thursday, October 27, 2011

[bukan review] antologi rasa... apa sih?


Blog walking dan menemukan bahwa yang mereka bahas adalah hal yang sama. Cinta dan Persahabatan? Meh!! so bored.

Hunting buku dan yang kamu temukan adalah buku bertema cinta dan persahabatan? errrrr...... ctrl+alt+F4

Well, saya bukan anti dengan dua hal tersebut. Tapi rasanya menyebalkan melanglang buana ke dunia maya dan hanya bertemu dengan hal-hal klise seumur hidup. *lebay*

I fallen in love with him before i came be his best friend and after i was his best friend..... *skip* Males cerita soal saya. Jadi sebenarnya saya mau posting apa siih.... *digetok*

Saya baru baca review mengenai Antologi Rasa, karangan Ika Natasha.. sejujurnya ini bukan genre saya, metropop ringan, urban style.. novel-novel yang baru akan saya beli kalau harganya sudah di diskon 50 persen :P *maaf ya para penulis metropop*

Berhubung hari ini saya gak produktif samasekali, mari kita ulas sedikit mengenai review si antologi rasa ini.. reviewnya ya *underline* soalnya saya belum beli bukunya :P
Saya tertarik dengan antologi rasa ini bukan karena tema klisenya...
Temanya bener-bener klise...

Harris, Keara, Rully, Denis, 4 sahabat yang saling jatuh cinta dalam diam... Harris suka Keara, Keara suka Rully, Rully suka Dennis, Denis itu udah nikah. What the hell *ngakak*
Apapun yang berhubungan dengan perasaan adalah sesuatu yang bisa merusak persahabatan. Itu adalah pemikiran saya dahulu. Sekarang? Enggaklah.. that is too stupid, pretending i'm not loving someone just because the one that I love is my best friend... Meh!! that is not your fault, .. salahin si cupid aja.. bego banget nyari target memanahnya hahahah

Review orang-orang bilang buku ini bagus, tapi dari reviewnya kayaknya bisa ketebak makna novel ini, soal gak pernah ngomong aja, lah intinya apa susahnya sih bilang cinta??????? I'm not typical girl who loves to say " I Love U" first. Tapi bukan cwe yg anti nembak juga, I'd done with that.. and I was so proud because of that. Dan pria yang pernah dapat sms ungkapan cinta saya, u have to proud of u, without many words u just drive me crazy hahahah. Untung saat itu kita belum sahabatan jadi gak perlu ngamuk2 ama si cupid juga :D

Melihat begitu banyak tema persahabatan dan cinta, sepertinya itu memang penyakit pertemanan yah.. serem juga.. Stop dengan topik itu, yang membuat saya tertarik dengan novel ini adalah kalimat

"We’re both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe."

Disusul dengan pertanyaan "Apakah kamu puas dengan pekerjaanmu sekarang?" Sepertinya jawaban saya akan sama dengan jawaban-jawaban tokoh di review novel itu...

Apakah saya puas dengan pekerjaan saya sekarang?
"Entahlah, saya hanya melakukan apa yang saya lakukan, pengennya sih gak usah kerja tapi tet
ep dapat transferan uang terus bisa jalan-jalan keliling dunia tiap bulan, bersenang-senang tiap hari, gak usah mikirin apa-apa. Cuma seneng-seneng." :P

So far dari review2 itu saya pengen beli bukunya haha..
Pengen tau si Harris "bastard lover" yang bikin cwe2 pereview meleleh, pgn tau si Keera " a little sweet bitcher" , tapi saya gk pengen tau si Rully. Karakter Rully yg digambarin alim, hardworker spertinya membosankan hahaha...
Beli enggak... beli enggak.. beli enggak... smoga aja ada yg tiba-tiba beliin *eyelashes*

xoxo,
-icha-

Saturday, October 22, 2011

[curhat] Edisi I : memasak itu.....

Konon untuk menjadi istri yang baik, perempuan (harus) bisa masak. Saya bisa dibilang (kadang) bisa masak. Tergantung mood, kalau lagi pengen masak ya saya bisa masak berbagai menu lengkap dari sayur mayur sampai lauk pauknya dalam sehari dengan rasa yang sudah diakui beberapa kolega cukup delicious :P.



Jaman masih kuliah, karena tinggalnya nebeng ama kakak-kakak yang hampir waktunya seharian di kantor. Saya kebagian semua tugas rumah tangga. Mulai dari nyapu, ngepel, nyuci sampai masak. Dan menurut saya, yang paling ribet itu bagian memasaknya. Bukan soal memasak bahan mentah menjadi siap saji, tapi menyusun menunya itu... Lauk apa yang cocok dengan sayur apa atau sebaliknya.
Setelah kakak saya nikah dan saya masih juga nebeng hahaha, tugas bertambah dengan jadi baby sitter sampai akhirnya saya kerja. Kabar bagusnya, saya bisa dibilang berpengalaman 100 persen kalau ada yg mau rekrut jadi istri *ditoyor* secara saya familiar dengan segala bentuk fungsional istri. Sampai mandiin bayi umur baru seminggu aja saya piawai xixixi



Sekarang saya tinggal sendiri, masih ngekost, paviliun gitu deh. Doain bentar lagi bisa depe rumah ya amiiin :">



Nah, dari pengalaman-pengalaman menjadi IRT yang sepertinya kurang cocok sama saya #eh, saya jadi punya resep-resep modifikasi favorit. Nanti akan saya share satu-satu... Sekarang yang saya share resep macaroni schotel.. check it out yah.




Macaroni schotel ( waktu pembuatan 30 menit )
Bahan yang perlu disiapin :



  • Macaroni ( bisa yang panjang atau yang kecil) sesuai selera. (1 pack, kurang lebih 500 gr)







  • Daging giling kaleng atau segar ( 250 gr atau 2 kaleng @100 gr)



  • Daging asap ( 1 pack )



  • Keju cheddar ( 1 pack)



  • Susu Segar kemasan 1 litter ( cukup 1/2 litter untuk satu resep atau dikira-kira saja) kalau untuk balita bisa pake susu formula.



  • 3 - 4 butir telor



  • Mentega, garam, gula, lada, pala dan minyak kelapa secukupnya



  • kalau suka penyedap masakan boleh pake masako rasa sapi, kalau buat balita sih sebaiknya jangan.


  • Cara Memasak:




    1. Rebus air hingga mendidih, masukkan macaroni, bumbui dengan garam secukupnya. Garam ini fungsinya untuk memperkuat rasa macaroni dan menghilangkan rasa tepungnya. Tambahkan dua sendok makan minyak kelapa atau mentega sesuai selera. Minyak atau mentega ini fungsinya supaya macaroni tidak saling menempel saja.



    2. Apabila sudah matang, kurang lebih 5 menit, angkat dan tiriskan. Beberapa orang suka langsung didinginkan dengan disiram air dingin. Kalau saya suka dingin alami.



    3. Campurkan daging giling, garam atau masako secukupnya, gula, pala dan lada secukupnya, hingga tercampur rata.



    4. Masukkan susu perlahan-lahan ke adonan daging giling, campur hingga rata.



    5. Kocok pelan telur kemudian masukkan ke dalam adonan susu dan daging giling, campur kembali hingga merata.



    6. Masukkan keju parut ke dalam adonan sisakan secukupnya untuk bahan taburan diatasnya.



    7. Terakhir masukkan macaroni dan aduk hingga tercampur semua.



    8. Panaskan oven hingga 250 derajat ( berhubung bikinnya nebeng di dapur kakak yang komplit xixixi jdi gampang banget buat setting nih oven ke suhu tersebut.



    9. Siapkan pinggan tahan panas, olesi dengan mentega.



    10. Tuang 1/2 adonan macaroni ke pinggan yg sudah dilapisi dengan mentega, taburi dengan 1/2 pak daging asap yang sudah di iris 1 cm, tuang kembali sisanya diatasnya. Akhiri dengan menaburi daging asap dan keju yang tersisa di atasnya.



    11. Masukkan ke dalam oven setting waktu panggannya kurang lebih 10-15 menit.



    12. 10 menit kemudian macaroni siap dihidangkan....


    noted:


    Kalau buat balita ada baiknya dikukus saja dan hilangkan pala atau ladanya, kenapa dikukus, supaya mudah dicerna buat mereka :D


    Selamat mencoba :)


    Penampakan macaroninya -->





    Terakhir menurut saya Intinya dari memasak bukan soal skill, tapi cinta. Lho!! Maksudnya?



    Komponen utama penyedap masakan bukanlah masako atau ajinomoto, tapi segenap
    hati dan cinta.. maka masaklah dengan dua komponen utama itu insyaAllah pasti
    takkan mengecewakan ;)