Wednesday, March 05, 2014

[Traveling-BaliLombok] Tiga hari Untuk Selamanya

  And how will it be
Sometimes we just can see
A neighbor, a lover, a joker
Or friend you can count on forever
How tragic, how happy, how sorry
For all we know we've come this far
Not knowing why

Sekarang saya paham kenapa Rasul memerintahkan umatnya untuk berpergian, karena perjalananlah yang mengajarkan kebajikan kepada manusia. Siapa teman perjalananmu, siapa yang kamu temui di perjalananmu, dan banyak hal yang tanpa sadar sering kita lupakan. Perjalanan juga mengajarkan kita tentang arti bersyukur dalam makna yang sebenarnya. Mensyukuri hal-hal kecil yang sering kita sepelekan. 
Saya termasuk tipe perempuan yang sangat melankolis, yang memandang segala sesuatu dengan hati. Meskipun seringnya saya bertindak sebaliknya. That is my defense for avoid judge-mental person.

Perjalanan terakhir saya kali ini, masih dengan orang-orang yang sama, plus Ka Lila yang entah kena hembusan angin apa bersedia diculik tiga orang kawanan yang suka absurd sendiri. Makasih ya Kak :)
Btw sesuai judul kali ini saya berkesempatan mengunjungi pulau Lombok dan singgah sebentar ke Pulau Bali. Sekedar informasi Pulau Lombok  adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara barat. Terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Ibu Kota Pulau Lombok ada di Mataram, sekarang saya ingat betul setelah selama perjalanan saya merasa benar-benar bodoh karena tak tahu kalau Lombok punya ibukota muhahahha...

Perjalanan saya ditempuh mulai dari Jakarta ke Bali selama 45 menit kemudian 3 jam dari bandara Ngurah Rai menuju Padang Bai. Kemudian dilanjutkan lagi menuju ke Lombok dengan menggunakan Ferry selama 4 jam, long-long way. Kami memilih menggunakan ferry dengan harga tiket IDR40K dibandingkan dengan speedboat yang 10 kali lipatnya karena satu alasan "ekonomis" hahahha. Meskipun awalnya saya cukup pesimis dengan kondisi ferry, mengingat yang sudah-sudah kondisi penyeberangan ferry cenderung mengenaskan *ceritanya trauma*. Ternyata ferry Bali-Lombok ini melampaui harapan saya. Ferry Bali- Lombok, cukup bersih dan terawat. Bahkan terdapat kabin-kabin tertutup yang memungkinkan kami untuk tidur. Alhamdulillah.

Pukul 2 pagi waktu WITA, sampailah kami ke dermaga Lembar. Salah satu pelabuhan di Lombok yang cukup sibuk, sekedar informasi kapal Ferry Bali - Lombok dan sebaliknya berangkat setiap satu jam sekali.
Saat itu kondisi pelabuhan sudah cukup sepi, tak banyak orang lalu lalang, hanya beberapa penumpang seperti kami yang baru tiba dan beberapa orang yang mungkin memang bekerja di pelabuhan. Mobil jemputan kami saat itu dijadwalkan akan datang jam 5 pagi, jadi kami harus mengisi kekosongan waktu selama 3 jam, yang diisi dengan cerita horor.. Makasih loh Y___________Y

Hal yang menyebalkan pagi itu adalah hujan. Wait Rain! Bukan berarti saya gak cinta lagi sama kamu. Tapi setelah demam dua hari sebelum berangkat, yang saya inginkan cuma tidak terkena percikanmu yang terkadang meracuni itu :(
Ya intinya hari itu kedatangan kami disambut hujan yang membuat kami harus berlari-lari kecil, biasanya saya menganggap hal seperti itu adalah bagian perjalanan yang romantis. Tapi kali ini, otak saya berteriak, "CUKUP HENTIKAN SEGALA ROMANTISME ABSURDMU ITU ICHA" , jangan sampai demam lagi dan bikin repot semua orang. Tauk ih, kenapa sekarang saya jadi penyakitan gini dah. :(

Pukul 5 pagi, si Mas Eka, bentar Eka aja kali ya.. kan situ lebih muda dari saya :P datang menjemput kami di Lembar. Horeeee!!! Kami selamaaat.. \(^___^)/ Pagi itu juga kami langsung menuju ke Sengigi untuk ke pantai-pantai perawan.. wuaaaaaaa.... lalu ketiduran sepanjang perjalanan dan tiba-tiba sudah sampai. *katanya sih sepanjang perjalanan itu pemandangannya bagus, tapi dasar saya pelor, jadi gak bisa cerita deh :(*
Senggigi sebenarnya seperti dermaga kecil, tempat para nelayan berlabuh dan saling bertransaksi ikan. Konon kata Eka disini sering ada ikan hiu dijual belikan, hwuaaaaaa pecinta lingkungan pasti berang kalau singgah ke sana. Btw, disinilah satu pelajaran saya dapatkan.. melihat keriuhan ibu-ibu yang berjuang setiap hari demi hidup, saya merasa tak pantas berkeluh kesah lagi. Mereka hebat, memanggul air dengan kepalanya bolak-balik naik turun tanpa lelah, memanggul puluhan kilo ikan dan di pasar ini juga saya melihat kejujuran nenek-nenek, menikmati nasi berlauk ikan hanya seharga IDR5K. Pelajaran yang membuat saya bahagia dengan cara yang sederhana :')

Suasana pagi di pasar ikan Sengigi

Woi udah woi mellownya woiii.... Setelah menikmati suasana pasar dan sarapan, kami  pun bergegas menuju ke pantai-pantai perawan.. Pantai-pantai yang sedikit terjamah manusia. Kami menggunakan salah satu kapal nelayan, mirip kapal-kapal kalau kita ke pulau Seribu. Tarifnya cuma IDR400K sudah termasuk peralatan snorkeling. Pink beaccccch I am comiiing \(^___^)/ *lupa nama pantai lainnya hahahha* Ohiya, takjubnya saya, di Pantai Pink ini sudah ada cottage, cuma satu cottage saja.. rekomen banget buat bulan madu di atas awan kyaaa kyaaa *mupeng*

Pukul 2 siang kami kembali ke dermaga dan menuju Hotel Santai beach. Hotel yang akan jadi pengalaman pertama dan terakhir saya karena kabarnya hotel tersebut sudah berpindah kepemilikan. Sayang sekali menurut saya, dengan rate yang cukup murah, hotel tersebut cukup memuaskan. Pukul 5 sore, saatnya hunting sunset dan mencoba makanan khas Lombok... apalagi kalau bukan ayam taliwang.. Singkatnya, malam itu selain berkuliner, kami juga punya visi khusus *tjaelah*. Kami membawa lampion dari Jakarta, dan malam itu adalah malam kami mencoba menerbangkannya di langit Lombok. I love the silent when we are staring at the sunset....... Saya suka heningnya.. suka jingganya... dan lampion itu... MasyaAllah! syukur alhamdulillah.. malam itu ada bagian saya yang ikut terbang bersama si Lampion...

salah satu lampion sesaat sebelum terbang


Keesokan harinya, saya mengunjungi GT aka Gili Trawangan. Sebelum ke GT, kami singgah ke beberapa objek di Lombok, Pantai malibu, ke rumah impian, *yang ini saya males jelasin detailnya* dan spot-spot yang sepertinya cuma si Eka yg tau. *i think he was so recomended guide, try him!* 
Object2 segelintir di lombok, gpp donk narsis dikit bareng kak Lila :D
Untuk menuju GT, kami menggunakan kapal penyeberangan dengan tiket seharga IDR25K. Saran saya sih persiapkan mental, kebetulan saya kemarin ombaknya cukup besar, sehingga saya seperti naik Kora-kora dengan durasi 15-20 menit *pucat*
Gili Trawangan sekilas mengingatkan saya akan Phiphi di Thailand. Didominasi oleh bule yang sedang berjemur dengan laut dan pantai yang landai. Sayangnya saya gak ada persiapan buat jebar-jeburan lagi. Jadi akhirnya saya memilih duduk malas-malasan di tepi pantai sembari ngintipin bule-bule yang sedang make-out dengan pasangannya. *ih icha ih*
Di GT ada makanan khas, semacam pecel tetapi beralas kerupuk, dimakan dengan sate ayam atau jeroan. harganya cuma 5K saja hwuaaaaaa....*saya jarang banget foto makanan jadi maaf gak ada fotonya hahah* 
Di GT saya juga ketemu sama si Penyot, siapa itu Penyot? itu penyu kecil penghuni tempat konservasi di GT.*main kasih nama aja* hahha.. lalu ada si Garong Kucing Galak, dan si Comel kucing genit yang baru melahirkan. Karena hari itu kami harus kembali ke Bali, kami tak berlama-lama di GT. Tapi jauh di dalam hati kami, ada semacam keinginan bahwa suatu hari kami akan kembali ke sini, tak cuma untuk beberapa jam.. tapi mungkin semalam dua malam... aamiin..
Si Penyot yang blinking


Hari ke tiga, Kami seharian di Bali. Ubud - Kintamani yang berlatar kabut dan gerimis, Tampak Siring dan kemegahannya, monkey foreeeeesssttttt horeeee... dan ditutup dengan pelepasan lampion terakhir di Sanur. Malam itu meski bukan malam minggu, sanur nampak padat dengan pasangan yang memadu kasih #paansihbahasaloecha Pelepasan lampion itu jadi semacam hiburan buat mereka.. Gpp deh sekali-kali ngehibur orang lagi pacaran. *sigh*

monyet belagu yang gk mau difoto di monkey forest, Ubud
Tiga Hari Untuk Selamanya.. *bagian ini boleh diskip karena gk penting*

Setiap tahun, setiap perjalanan, ada banyak hal yang terjadi pada saya. Baik, buruk, manis, pahit, asam dan segala yang kadang saya sendiri terkejut betapa kuatnya saya melewatinya. Saya bukan perempuan yang ekspresif, tak tahu bagaimana mengungkapkan cinta dengan cara yang manis. Tak tahu bagaimana bilang sayang tanpa terasa lugas dan kaku seperti tanpa perasaan. Meski saya bisa melakukan banyak hal yang di luar yang bisa orang pikirkan  untuk membuat orang yang saya pilih untuk bahagiakan, bahagia. Kenyataannya saya justru lebih sering membuat seseorang kesal daripada membuatnya bahagia. Saya sadar...
Saya bukan tak berharap apa-apa, saya cuma takut harapan itu akan membuat saya berantakan seperti sebelum-belumnya. Kamu *ah iya cuma kamu memang cuma kamu* melampaui semua harapan yang bisa saya bayangkan dari seorang pria...
Kamu membuat saya kembali percaya cerita indah negeri dongeng itu ada... Saya akui malam itu sesaat sebelum meninggalkan Bali lagi, bunyi debur ombak, pasir pantai yang halus, pekat malam, lampion, saya, dan pikiran tentang kita... adalah hal terbaik dari yang paling baik.. 

Kita telah sampai sejauh ini...................


PS:
Pssst... posting cerita ngetrip gak lengkap tanpa budgeting kan ya... So here is the budget!!
Budget ini exclude makan dan jajan2 yah.. Total sih 1,5 juta belom termasuk tiket..
Tiket kemarin kita dapat pp Jkt-Bali : IDR650K
gak murah-murah banget.. mungkin kalo personelnya nambah sharing cost buat mobilnya jadi bisa lebih ditekan kali yaaa... hahahha

-->
ITINERARYCOMPONENTBudget@Remarks
Ngurah RaiTaxi to KutaIDR 80,000.00IDR 20,000.00
Kuta - Padang BaiRent Car, FerryIDR 300,000.00IDR 75,000.00



IDR 40,000.00
Lombokrent car +BBM+sopirIDR 500,000.00IDR 125,000.00
Santai Beach Hotelhotel 2 kamarIDR 616,000.00IDR 154,000.00per kamar standart 280.000 + 10%
Pink Beachlembar - tanjung luar - pink beachIDR 400,000.00IDR 100,000.00sewa boat dan island hoping



IDR 25,000.00sewa alat snorkling





Lombokrent car + BBMIDR 500,000.00IDR 125,000.00
Gili TrawanganKapal penyebrangan
IDR 25,000.00@ 12.500 X 2 (PP)

Kapal Ke Bali
IDR 40,000.00





Padang Bai - Kutarent car + BBM + sopirIDR 300,000.00IDR 75,000.00

Hotel Palloma KutaIDR 446,250.00Rp 111,562.50
Ubud, Bebek Pinggir Sawah, Tampak Siring, Kintamanirent car + BBM + sopirRp 350,000.00Rp 87,500.00



IDR 1,003,062.50