Friday, October 31, 2014

[Escaping] Bandung Sejuta Pesona dan Kenangan..



Siapa sih yang gak tau Bandung, best escaping destination buat penduduk Jakarta yang suka masih kekurangan hiburan dan tempat belanja. Tak terkecuali saya yang juga menggemari Bandung seperti anak kecil yang menggemari lollipop *apa hubungannya sih cha* :P
So Here is my story, rangkuman beberapa perjalanan saya ke Bandung dan tujuan-tujuan wisata yang mungkin bisa jadi acuan..*duileee acuan*
Desember 28, 2013.
Curhat sedikit dulu, December is my month. Yoi, saya ulang tahun… Desember tahun lalu saya berbahagia sekali biarpun belum bisa disebut berbahagia dunia akhirat.. *Cha, plis deh* 
Jadi tahun lalu, saya berkesempatan merayakan hari jadi saya di angka yang keramat ke Bandung. Tepatnya ke Trans Studio yiiihaaaa… *noted as first destination*. Tema perginya saat itu, “Mabal Bareng”. Saya pergi bersama Abang dan pria kesayangan, you know themlah..ahahhah. Diawali dengan saya yang kesiangan bangun dan ketinggalan travel, sehingga harus berangkat ke Bandung sendirian. Ngambek, karena merasa duo pria itu gak peduli keberadaan saya. Tapi pada endingnya, hari itu masuk dalam jajaran hari terbaik saya di tahun 2013. 

  • Trans Studio Bandung

Trans Studio Bandung, termasuk dalam tipe tujuan wisata theme park. Bisa dibilang Dufan Indoor, tetep ya mind set saya Dufan ahahhaha.. Sebenarnya Trans Studio ini kayaknya ya… baru kayaknya, analisa saya sih, dia lebih cenderung berkiblat pada Universal Studio. Tapi kalau dibandingin ke dua theme park ini ya bagai bumi dan langit. Menurut saya Trans Studio biasa aja. Ada beberapa permainan yang seru, tapi gak bikin saya sampai melongo terkagum-kagum seperti first day saya di USS *yaiyalah chaaaa*. Wahana yang menurut saya, the coolest wahana dan wajib dinaikin itu Yamaha Racing Coaster. Cool enough to make me screaming alot.. muhahahhah. Lebih jelas soal wahan-wahan lainnya please visit their official site on : Trans Studio Bandung
HTM on weekday 150IDR, dan Weekend 250IDR. 

Cha, jangan monyong2. | Iya deh iya 

  •  Bukit Ponclot

Well! Perayaan hari jadi saya kemarin itu kita berkesempatan mencoba budget traveler hotel punya Harris. Pop Hotel, dan lokasi hotel tersebut kebetulan dekat Bukit Ponclot, yang konon menurut Abang si warga mantan Bandung. *Iya beliau pernah stay di Bandung cukup lama.* Bukit Ponclot ini merupakan kawasan lari pagi, dengan view dan makanan Sunda yang enyaaaak…. *makanan enak ini yang bikin saya sumringah*. Si pria kesayangan memang punya agenda buat lari pagi, kalau saya agendanya duduk manis di pinggir lapangan *yang saya kira ada* sambil ngemil plus cuci mata sama yang bening2 kalau ada. *niat yang kandas*. Jadi ternyata saudara-saudara, bukit Ponclot ini gak ada yang namanya lapangan, buat ke bukitnya gak ada yang namanya angkutan umum, jadi mau gak mau saya ikut lari hwuaaaaa…. Terjal sih enggak, tapi jaraknya lumayan bikin muka saya pucet, kata si pria kesayangan sih gitu yang saya bantah langsung dengan “Kagak kali, emang muka gue putih.” *pede sejagat*. Sampai di bukitnya yang disambut dengan tepar, kita makan Sundaaaa.. horeeee! Viewnya? Ya khas view Bandung.. hahahha *gak menjelaskan*
HTM : gratis ; Harga Makanan: under 50IDR

Bukit Ponclot yang bikin anak orang tepar.
  • Warteg CeuMar

Kelaparan pukul 2 pagi, jangan khawatir. Di Bandung ada yang namanya warteg Ceu Mar. Warteg ini mulai buka sore hari hingga pagi-pagi buta. Ragam makanannya cukup banyak. Harganya kalau menurut saya untuk kelas kaki lima cukup mahal juga. Tapi rasanya lumayan enak. Lokasi Ceu Mar sendiri ada di sekitar Braga, Kota Tua Bandung.

Kalau ini saya pergi dengan keluarga saya. Tempat wisata bernuansa nature ini ada di kawasan Lembang Bandung. Dusun Bambu, selain menyediakan pemandangan yang memanjakan mata, juga memiliki hotel dan restoran yang menurut saya cukup romantic. Saran saya jangan datang pada waktu long weekend, selain karena macetnya bikin ngelus dada sampai tepos. Juga lokasinya jadi terlalu crowded, kurang nyaman buat saya. Tempat ini berada pada puncak fotogenicnya saat sunset, jadi atur waktu untuk tiba di sana saat sunset.
HTM : saya lupa, 10IDR kalau gak salah.  Harga makanan: average sih under 100IDR


Hohohohoh.. ini masih area Lembang. Honestly, saya gak suka tempat ini. Gak ada yang special. Tempat makan biasa dengan konsep pasar apoeng dengan system pembayaran mengingatkan saya pada system pembayaran Urban Kitchen. Mungkin juga saya ke sana bukan di waktu yang tepat, kenapa? Karena lagi-lagi long weekend dan tempat itu lebih mirip terminal karena penuh, panas, dan sesak oleh orang. Makanannya juga biasa saja menurut saya.
HTM: saya lupa, 10IDR kalau gak salah.  Harga makanan: 15IDR- 50IDR

Tahu doonk, kalau Bandung gudang distro. Momen ke dua saya, pergi ke Bandung lagi bersama si Abang dan Pria Kesayangan, plus tamu dari Batam yang buaiiiik huaaatiiii… karena memang niat ke Bandungnya cuma buat kangen-kangenan sama Bandung. Semuanya go show, nunggu kursi kosong di Baraya Travel, gak ada tujuan mau kemana di Bandungnya, berniat tek tok dan berakhir nginep semalem di Bandung. The best moment adalah saat 3 tiket kereta api pulang hangus, dan saya masih bengong di stasiun mencerna sesuatu. Saya putuskan hari itu hari ajaib lebih ajaib dari momen Sukabumi.. lebih ajaib dari momen si pria kesayangan saat bilang, “Ah males jalan jauh-jauh cha kalau udah ganteng gini, ntar panas keringetan lagi.” Dan saya cuma bisa melirik dengan pandangan speechless. Ini mau bahas distro apa malah mau curhat sih… Jadi karena Bandung surga distro, ya wajiblah sekali-kali nengokin deretan distro ini. Karena berada di deretan yang sama jadi gak susah juga buat dikunjungin semuanya. Yang paling saya suka dari distro Bandung itu, selain design tempatnya yang seringnya retro banget, design kaos-kaosnya juga unik banget. Harganya juga masih affordable. So HAPPY SHOPPING!!
  • Coffee Shop, 24H, dkk

Menjamurnya coffee shop di Jakarta, ternyata diikuti juga di Bandung. Saya pernah cerita gak kalau saya dan si pria kesayangan ini penggila coffee. Gak gila juga sih, suka kopi, rada banget gitu. Kalau si Abang, lebih suka teh sepertinya. Saya, Kak Lila, dan pria kesayangan ini kemarin di Bandung juga mencoba beberapa coffe shop. Salah satunya yang bersebelahan dengan distro Ouval, cuma saya lupa namanya. Satunya lagi 24H coffee shop, semoga gak salah. Kopinya enak, lumayan, menurut saya rasanya gak terlalu ngepop dan kita bisa pilih toping apa, maksudnya mau nambah rasa hazelnut, vanilla, atau yang lain-lain. Harganya juga gak mahal-mahal banget. Average 20-35IDR.

I love BOOKS!! I feel likes in heaven when being in around of books. Jadi sewaktu kak lila mengajak ke Toga Mas, saya dan si pria kesayangan langsung yang “saya sih yes aja” pake logat mas Anang. Toga Mas ini toko buku fisik dengan harga online. Iya, di toga mas kamu bisa dapetin harga buku dengan diskon sampai 30% seperti yang biasa diberikan oleh toko-toko online. Menyenangkan kan kan…
  • Café Halaman

Café yang buka sampai pagi disaat weekend ini, cool enough buat ngabisin malam yang kelaparan tapi gak mau makan berat. Biarpun mereka juga menyediakan makanan berat.
Dekorasinya candle romantis2 gitu. Harga makanannya juga gak mahal.

Ada banyak sebenarnya tujuan wisata di Bandung, salah satunya rumah sosis, kawasan hutan ITB, Bukit Moko, Bukit Bintang, dan Tebing Keraton. Tapi nanti saja kali ya.. saya ulas terpisah…
Jadi, Bandung lagi yuks!

Things end, even friendship or love will end, feeling change..people change..It's a good thing that memories never do.

Tuesday, October 21, 2014

[Curhat] The Awful Services of BukaBuku.com


Sebagai BookLovers, yang dimana hampir sebagian waktunya habis di kantor. Keberadaan toko buku online tentulah sangat membantu. Cukup klak-klik, buku yang kita inginkan akan diantarkan ke tempat kita, tidak perlu beranjak dari depan laptop, informasi-informasi buku terbaru akan dikirimkan ke email kita. Berikut fasilitas-fasilitas PO, PO artinya kita bisa mendapatkan buku baru itu lebih dahulu dari orang lain. Biasanya juga ada bonus-bonus kecil menyertai PO tersebut. Keuntungan lainnya, harga buku di Toko Buku Online, justru lebih murah 10-15 persen dari harga toko buku fisik. Sudah lebih murah, tak perlu capek pula. Saya terbantu? Sangat. Kalau dulu kita bingung, misal, tidak memiliki no rekening atau visa card, sekarang metode pembayarannya pun toko buku online juga cukup beragam, Toko buku online besar juga menyertakan pembayaran melalui COD (Cash on Delivery).

Oke, sekarang saya akan menceritakan, salah satu kejadian paling memalukan yang seharusnya tidak perlu terjadi pada salah satu toko buku online yang dulu jadi langganan saya. Toko Buku Online dengan reputasi yang cukup bagus ini, melakukan kesalahan yang cukup fatal. Kenapa saya mengatakan hal tersebut? Karena dia mengecewakan puluhan atau malah ratusan fans fanatik novel dari sebuah penulis.


Tanggal 1 October kemarin, PO novel series Supernova karya Dee Lestari yang amat di tunggu dibuka. Quota PO tersebut menurut informasi yang beredar hanya sekitar 2014 buku, sangat special dengan tambahan tanda tangan sang penulis. Beberapa toko buku online, digandeng dalam special PO ini. Saya masih punya list-nya, Bukukita.com; BukaBuku.com; Kutukutubuku.com; inibuku.com; pengenbuku.net; bukubukularis.com; parcelbuku.com; tokobaca.com; mizanstore.com; temanbuku.com, adalah toko buku online yang beruntung di gandeng bentang pustaka untuk PO tersebut. Saya sebar informasi ini ke teman-teman saya yang juga menggilai karya Dee seperti saya. Let’s grab the book and to be the first for the owner! Hari itu juga saya PO di BukaBuku.com, salah satu toko buku online yang jadi langganan saya. Beberapa kali saya memang sempat kecewa dengan pelayanannya yang lama, termasuk janji bonus yang tidak dikirim dan setelah saya complain selama hampir berminggu-minggu baru dikirimkan. Tapi saya tipikal yang setia dengan sesuatu, jadi biarpun saya pernah kecewa, saya belum beralih ke toko buku online yang lain.

Saya order tanggal 1 October 2014, pukul 22.00 WIB. Saya capture gambarnya sebagai bukti bahwa saya memang melakukan order di hari pertama dengan method pembayaran transfer BCA yang saya lakukan keesokan paginya.


PO tanggal 1 October 2014


Bukti Transfer 2 October 2014


Tanggal 2 October 2014, saya mendapat konfirmasi kalau pembayaran saya sudah diterima dan akan diproses. Saat itu, saya tenang, menurut penalaran saya konfirmasi itu menandakan bahwa PO Gelombang karya Dee yang sangat special telah saya dapatkan. Tak terbersit sedikitpun, bahwa ini cuma tipu daya Bukabuku untuk memberi harapan palsu atau kalau saya boleh bicara kasar, meraup sebanyak-banyaknya keuntungan pada Dee Lestari’s fans club.
Konfirmasi Pembayaran diterima tanggal 2 October 2014
 
 
Konfirmasi PO telah diproses tanggal 2 October 2014

Tanggal 16 October 2014, adalah hari launching Gelombang, saya mendapat email konfirmasi pengiriman buku tersebut dari BukaBuku.com. Asumsi saya, dengan lokasi saya yang di Jakarta, buku akan saya terima keesokan harinya tanggal 17 October 2014. Girang rasanya, mondar-mandir ke loby kantor cuma untuk memeriksa keberadaan Gelombang, apakah sudah sampai dengan selamat ke kantor saya atau belum. Tapi, kekecewaan pertama, tanggal 17 October 2014, keberadaan Gelombang bahkan sampai malam tiba pun, tak menampakkan sosok hitam misteriusnya, saya keluar dari kantor jam 21.00 WIB. Oke, saya pikir, mungkin senin pagi, si Gelombang akan sudah bercokol manis di meja kantor saya. Bersabar sajalah… bukankah sabar selalu berbuah manis, toh buku yang saya nantikan ini salah satu dari 2014 buku yang bertanda tangan Dee. Telat sehari dari kebanyakan orang tak masalah lah.
 
Pengiriman PO tanggal 16 October 2014

Tanggal 20 October 2014, senin pagi saya sudah mulai resah, teman-teman seperjuangan PO sudah membaca hampir ¾ halaman Gelombang. Melontarkan kekaguman, kegilaan, kesintingan Dee, yang membuat saya makin gelisah dan penasaran setengah mati. Hari senin itupun saya habiskan dengan bolak balik ke loby kantor untuk menanyakan keberadaan si Gelombang. Jam 13.30 WIB saya mencoba bertanya ke BukaBuku.com, dan jawabannya hanya “Mohon ditunggu dengan sabar mba, mungkin kurir kami sedang overload sehingga PO mba dating terlambat.” *inhale-exhale*

Jam 17.09 WIB, akhirnya saya mendapatkan kabar dari receptionist bahwa buku saya telah tiba. Tapi….

Kemarahan saya membeludak, buku yang saya dapatkan adalah buku regular yang akan dengan mudahnya bisa saya dapatkan di toko buku biasa. Dongkol, kecewa, sakit hati, apa-apaan ini BukaBuku.com.

Teman saya order di kutukutubuku.com, di hari ke dua dan dia mendapatkan sesuai dengan yang dijanjikan. Toko buku online yang lain memang menginformasikan ketersediaan PO khusus ini, dan lalu menutup PO begitu quota terpenuhi. Tapi BukaBuku.com????????????

PO datang terlambat, buku yang datang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dan tidak ada sedikitpun konfirmasi mengenai perubahan PO buku tersebut. Marah? SANGAT. Kecewa? I got mind like I could kill somebody hahahhahahha….

Nasi sudah menjadi bubur. Semarah apapun saya, tidak akan pernah mengembalikan momen 2014 PO Gelombang itu… Mau menangis juga percuma, meskipun setelah shalat magrib dan membatalkan puasa, saya menangis sejadi-jadinya…. Kekesalan yang memuncak…

Saya ingat kata pepatah, perlu hitungan waktu yang tak sedikit untuk membangun kesetiaan customer, tapi hanya perlu satu kesalahan fatal tak termaafkan yang akan menghancurkan pondasi kesetiaan tersebut. BukaBuku.com cuma sedang menciptakan efek domino dari hal yang dia sepelekan dari customernya… Selamat!!!



Will ever purchase again from BukaBuku.com ? NEVER, masih banyak toko buku online yang lebih professional dan bertanggung jawab.

Will recommend BukaBuku.com for the other? NEVER. Cukup saya yang merasa kecewa berulang-ulang dengan BukaBuku.com ini.