Monday, November 14, 2011

[Review] 99 Cahaya di Langit Eropa


Judul : 99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2011
Halaman : 424

Membaca buku ini merinding saya dibuatnya, mata saya berembun halaman demi halamannya, apakah reaksi saya terlalu berlebihan? Entahlah, yang jelas saya makin mencintai agama yang dipilihkan Allah kepada saya.

Buku ini ditulis oleh Hanum Salsabielah dan suaminya Rangga Almahendra waktu berdiam di Wina, Austria selama 3 tahun. Buku ini bisa dibilang jenis buku rekam jejak atau traveling. Tapi berbeda dengan buku-buku traveling lainnya yang mungkin lebih sering berisi informasi mengenai tips dan trik jalan-jalan murah. Buku 99 cahaya di langit Eropa ini sama sekali tidak membahas mengenai hal tersebut.
Dimulai dari perkenalan Hanum dengan seorang pere
mpuan kelahiran Turki muslimah di kelas kursus bahasa Jerman, membawa Hanum memahami arti Islam dari mata wanita Turki. Perjalanan-perjalanan mengelilingi Wina, ke tempat-tempat yang ternyata memiliki arti khusus dalam Islam, membuka mata Hanum. Bagaimana Islam dulu pernah menancapkan cahayanya di Eropa. Fatma, demikian wanita Turki tersebut di panggil adalah sosok muslimah yang memiliki misi khusus dengan menyebarkan citra Islam dalam khasanah indah. Tanpa banyak kata, tapi dengan tindak tanduk penuh cinta-nya Fatma membantah tuduhan masyarakat Eropa yang mayoritas bukan muslim. "Menjadi agen muslim yang baik", begitu slogannya setiap waktu.
Dari Fatma, Hanum mengetahui sejarah-sejarah yang akhirnya menghantarkan dia menuju Paris, Perancis bertemu dengan mualaf wanita bernama Marion yang memberikan dia informasi mengenai kaligrafi Kufic berlafal kalimat Tauhid yang ternyata ada di hijab Maria. Btw, saya suka bagian ketika Hanum memanjatkan harapan, di tempat dimana mitosnya apabila seseorang make wish di tempat itu maka wishesnya akan terkabul. Apa doa Hanum, baca bukunya :)
Dari Paris, Hanum bersama suami, menjejakkan langkahnya ke Granada dan Cordoba, Spanyol dan terakhir Istanbul, Turkey. Banyak sejarah yang kemudian baru saya ketahui dari buku ini, tentang gereja-gereja yang berubah jadi masjid, atau masjid yang berubah jadi gereja. Tentang budaya Islam yang pernah jadi sentral buat warga Eropa di masa pertengahan. Tentang sejarah-sejarah yang dulu saya pelajari sekilas di bangku sekolah. Juga tentang hal-hal kecil seperti ternyata bunga Tulip itu bukan dari Belanda tapi Turki :) dan Cappucino jg, biji kopinya ternyata berasal dari Turki. Saya juga tahu, kalau croissant kue yg jadi ikon Perancis itu ternyata untuk merayakan kemenangan Perancis terhadap kekhalifahan Ottoman, Kaisar Islam Turki. Buku ini saya kategorikan dalam buku most recommended. Buku wajib baca bagi siapapun yang merasa muslim, juga bagi siapa saja yang menyukai sejarah. Buku yang akan memberikan siraman ruhani dalam bentuk yang sederhana... :)

Beberapa tempat yang dikunjungi Hanum, Musee de Louvre Perancis, Hagia Shopia Istanbul, dan Mezquita-Cathedral Cordoba ( Atas- bawah, Ki-Ka) sumber : Google



Traveling seharusnya tak sekedar mengagumi dan menikmati keindahan objek yang dikunjungi, tetapi semestinya juga bisa memberikan nilai lebih yang bisa mengangkat derajat manusia di mata Penciptanya, Hanum Salsabielah ( 99 Cahaya di Langit Eropa )
Insya Allah, semoga Allah memudahkan saya untuk menelusuri jejak-Nya dimulai dari Makah dst.. amiiin :)